10 Okt 2013

Proses Perubahan Sosial

Proses perubahan sosial terjadi karena adanya faktor-faktor tertentu baik yang berasal dari dalam masyarakat (internal) maupun yang berasal dari luar masyarakat (eksternal).

1.      Faktor Internal, terbagi menjadi empat bagian, yaitu :

a.       Teknologi

Yaitu informasi cara penggunaan sumber-sumber material dari lingkungan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Menurut Veblen, perkembangan masyarakat sangat ditentukan oleh teknologi. Sebagai contoh, hadirnya teknologi dalam bidang komunikasi yaitu televisi telah mempengaruhi pola kehidupan masyarakat sehari-hari. Mulai dari gaya berpakaian, informasi yang didapat bahkan gaya hidupnya.
Kehadiran teknologi membuat masyarakat optimis karena mereka percaya teknologi membawa mereka menuju hidup yang lebih baik lagi. Namun, pandangan ini tidak sepenuhnya benar. Sering kali dengan hadirnya teknologi, masalah yang dihadapi manusia semakin kompleks. Contohnya, pencemaran lingkungan akibat limbah pabrik industri.

b.       Inovasi

Mengoptimalkan penggunaan sumber-sumber yang ada (alam, energi, modal, tenaga kerja atau teknologi) sedemikian rupa, hingga terbentuk sistem produksi baru yang mampu menghasilkan produk-produk baru.
Invention Discovery.
Discovery merupakan penemuan pengetahuan atau informasi baru.
Invention merupakan pengetahuan atau informasi baru yang sudah diterapkan dalam masyarakat.
Dilihat dari segi sadar dan tidak sadarnya, inovasi dibagi menjadi dua, yaitu unconscious invention dan conscious invention.
Lalu, ada juga basic invention yang merupakan penggunaan prinsip atau pengkombinasian sejumlah prinsip baru dan improving invention yang merupakan perubahan dari pola yang sudah ada.
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya inovasi menurut Koentjaraningrat :
-          Kesadaran adanya kekurangan dalam kebudayaan.
-          Mutu keahlian dalam suatu kebudayaan.
-          Sistem perangsang bagi kegiatan mencipta.

 
c.       Konflik

Konflik dan perubahan sosial memiliki hubungan timbal balik. Umumnya konflik akan menimbulkan perubahan sosial, demikian pula perubahan sosial akan menimbulkan konflik.
Namun, tidak semua perubahan sosial menimbulkan konflik. Hal ini disebabkan karena:
-          Perubahan sosial tersebut tidak merusak dan membuang pola kebudayaan yang sudah ada, melainkan menggabungkannya dengan yang baru.
-          Tidak adanya kesenjangan budaya, karena krisis ekonomi yang terjadi segera digantikan oleh kesempatan kerja baru.
-          Perubahan tersebut berhasil meningkatkan gengsi sosial-ekonomi.
-          Tidak ada penilaian superior atau inferior atas pola budaya baru dengan pola budaya yang lama.

 
d.       Pertumbuhan Penduduk

-           Semakin tinggi tingkat pertumbuhan penduduk di suatu wilayah, semakin tinggi pula kebutuhan dan masalah baru yang muncul. Hal ini akan mendorong munculnya upaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalah tersebut. 

2.      Faktor Eksternal terbagi menjadi dua bagian, yaitu :

a.       Perubahan Sosial Karena Faktor Alam Sekitar. Karena kehidupan masyarakat erat dengan lingkungan alamnya, maka ketika terjadi perubahan sosial yang disebabkan karena kerusakan lingkungan alam, kehidupan sosial masyarakat juga ikut berubah.
Untuk menyelamatkan kondisi alam sekitarnya, masyarakat mengembangkan pola kehidupan ecosentric (kehidupan yang makin peduli dengan alam). Contoh : konservasi sumber-sumber alam tak terbarukan, memperkecil pemborosan pemakaian sumber daya alam, dan mengontrol pertumbuhan penduduk.

2.       Perubahan Sosial Karena Faktor Masyarakat Lain. Perubahan ini bisa disebut akulturasi apabila ada dua kebudayaan bercampur menjadi satu namun masih memiliki ciri khasnya masing-masing. Akulturasi disebabkan dari migrasi, perdagangan, koloni, pariwisata, penyebaran agama, penaklukan, pendidikan atau media massa. Proses akulturasi dapat menimbulkan empat kemungkinan sebagai berikut :
-          Pengasingan.
-          Reorientasi.
-          Penguatan kembali.
-          Penataan kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar