9 Okt 2013

Teori Perubahan Sosial

Bagi para ilmuwan sosial, Perubahan Sosial merupakan topik yang menarik untuk diteliti. Mereka berusaha untuk memahami dan mengertinya. Oleh karena itu, muncullah teori perubahan sosial yang sering digunakan sebagai rujukan :D
 


      1. Teori Evolusioner


       - Memiliki arah yang jelas atau dapat dikenali. Maksudnya, dari organisasi sederhana berkembang menjadi organisasi yang lebih kompleks lagi.
       - Perubahan merupakan hal yang normal dipandang.
       - Perubahan sosial dilihat dengan sudut pandang yang optimistik. Artinya, perubahan sosial dipahami sebagai perubahan yang bersifat lebih baik dari sebelumnya.
   - Hal ini menjadi kelemahan dalam teori evolusioner karena tidak semua perubahan sosial bersifat baik.

Menurut Comte, ada tiga tahap perkembangan masyarakat, yaitu :
1     - Tahap teologi (khayalan)
2     - Tahap metafisika (abstraksi)
3     -  Tahap ilmiah (positif)


Sedangkan menurut Lenski, perkembangan masyarakat dimulai dari masyarakat pra-industri, menuju masyarakat industri dan berakhir pada fase masyarakat pasca-industri.

Faktor-faktor terjadinya perubahan sosial menurut beberapa tokoh dalam teori ini:
1    Comte : Perubahan sosial terjadi karena rasa bosan, usia lanjut, pertumbuhan penduduk, dan evolusi intelektual dengan munculnya gagasan-gagasan baru mengenai pentingnya perubahan sosial.
2  Durkheim : Perubahan sosial terjadi karena jumlah dan kepadatan penduduk.
3   Lenski : Perubahan sosial terjadi karena teknologi.



2.      Teori Fungsionalisme atau Teori Fungsional Struktural
-       
       -  Perubahan sosial dipandang sebagai gejala yang tidak normal hingga protes-protes sosial yang muncul dalam masyarakat dianggap sebagai gangguan sementara yang nantinya akan hilang dan masyarakat akan kembali stabil.
       -  Tema utama dari teori ini adalah keseimbangan dan stabilitas sistem sosial.
        - Sama dengan teori evolusioner, teori fungsionalisme juga dipandang dengan optimis.
      
Faktor-faktor terjadinya perubahan sosial beberapa tokoh dalam teori ini :
1.      Parsons : Perubahan sosial terjadi karena adanya :
a.       Faktor endogen, berasal dari dalam sistem sosial itu sendiri, misalnya kepribadian dan kebudayaan.
b.      Faktor eksogen, berasal dari luar sistem sosial itu, misalnya interaksi dengan sistem sosial lain.
2.      Smelser : Perubahan sosial terjadi karena perubahan keadaan struktural, dorongan untuk berubah, mobilisasi untuk berubah, dan pelaksanaan kontrol sosial.



  3.      Teori Konflik

     - Perubahan sosial meruapakan suatu hal yang normal dan pasti akan terus terjadi.
     - Arah perubahannya tidak pasti karena kondisi baru yang diciptakan bisa menjadi lebih baik atau lebih buruk dari sebelumnya.
     - Munculnya konflik ini disebabkan karena dalam setiap masyarakat selalu ada diferensiasi kekuatan dan memiliki kepentingan yang berbeda-beda hingga tidak jarang masyarakat mengalami pertentangan.
     - Teori ini memandang perubahan sosial sebagai alat untuk mewujudkan keadilan sosial yang lebih baik lagi.


4. Teori Psikologi Sosial


      - Teori ini berfokus pada terwujudnya masyarakat modern. Oleh karena itu, teori ini sering juga disebut sebagai salah satu teori modernisasi.
      
      Faktor utama terjadinya perubahan sosial/modernisasi :
a.       Adanya individu kreatif.(Hagen)
b.      Individu-individu yang memiliki dorongan untuk berprestasi.(McCleland)
c.       Manusia modern yang aktif, tidak nrimo, menyukai hidup perkotaan dan mengikuti media massa.(Kahl)
d.      Manusia modern yang berpartisipasi, memiliki pendirian pribadi, bebas dan otonom terhadap tradisi dan berpikiran terbuka serta lentur.(Inkeles&Smith)

1 komentar: